Rabu, 08 Juli 2020

SWITCHING PART 1: Pembahasan Serta Konfigurasi Vlan dan trunk di Cisco Packet Tracer


     Seperti judul di atas kali ini kita akan membahas Vlan dan Trunk mode beserta pembahasan pada cisco packet tracer, apa si itu Vlan? Vlan atau yang biasa di sebut Virtual Local Area Network merupakan suatu model dalam jaringan yang bersifat virtual. Fungsi Vlan sendiri adalah untuk membagi ruang lingkup network atau jaringan pada suatu switch yang bisa dibagi sesuai dengan kebutuhannya. Vlan juga biasa di gunakan di suatu jaringan untuk memudahkan dalam troubleshoting apabila terdapat suatu kesalahan di dalam jaringan.

Untuk Vlan sendiri hanya dimiliki sebuah switch yang manageable yang mana switch tersebut dapat kita konfigurasikan, berbeda dengan switch unmanageable yang mana port-port interfaces nya hanya dapat digunakan pada network yang sama dan tidak mendukung fitur Vlan bisa membagi beberapa network.


Buatlah topologi seperti di atas, yang mana kita akan ,membuat dua Vlan yaitu Vlan 10 dengan nama tkj dan Vlan 20 dengan nama bisa, dan jangan lupa pasang IP di setiap PC nya sesuai dengan topologi, disini saya menggunakan satu network untuk memastikan bahwasanya teknik pembagian area network dengan menggunakan Vlan berhasil.

KONFIGURASI VLAN
buat terlebih dahulu vlan beserta nama nya

Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#name tkj
Switch(config-vlan)#vlan 20
Switch(config-vlan)#name bisa
Switch(config-vlan)#

lalu masuk kedalam interfaces dan berikan access vlan kepada masing masing pc

Switch(config)#int fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#int fa0/2
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#int fa0/3
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#int fa0/4
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#

Untuk penegecekan coba lah kita ping antar PC pada satu Vlan 
(PC0 dengan PC1) dan (PC2 dengan PC3)


Setelah itu cobalah ping dengan berbeda Vlan maka hasilnya tidak akan bisa di ping
(PC0 dengan PC2) dan (PC1 dengan PC3)


Setelah kita buat vlan nya kita dapat mengecek Vlan dan interface dalam Vlan tersebut dengan  ” show vlan brief ” pada privilange mode.


Bisa di lihat terdapat vlan 1, 10, 20 dan perlu diketahui vlan 1 merupakan vlan default untuk switch dan sisa interface – interface yang lain nya masih berada di vlan 1 dan juga kita telah selesai memasukan interface – interface seperti pada topologi di atas pada vlan 10 tkj atau pun vlan 20 bisa.

selanjutnya kita akan mengkonfigurasi kan trunk yang dapat di fungsi kan untuk melewati trafic dari suatu switch ke switch atau router lain, dan pada lab kali ini kita akan mengkonfigurasi kan agar vlan yang sama dapat saling terhubung walaupun berbeda switch.

Ada 2 trunking protocol yang biasa digunakan:

ISL = cisco proprietary, bekerja pada ethernet, token ring dan FDDI, menambahi tag sebesar 30byte pada frame dan semua traffic VLAN ditag.

IEEE 802.11Q (dot1q) = open standard, hanya bekerja pada ethernet, menambahi tag sebesar 4byte pada frame



IP  pc0: 192.168.1.1/24                   pc4: 192.168.1.5/24

      pc1: 192.168.1.2/24                  pc5: 192.168.1.6/24

      pc2: 192.168.1.3/24                  pc6: 192.168.1.7/24

      pc3: 192.168.1.4/24                  pc7: 192.168.1.8/24

Sesuai dengan topologi di atas kita akan membuat dua vlan (vlan 10 dan 20)di switch atas dan berikut juga di switch bawah, karna kedua vlan tersebut tidak terhubung dengan switch yang sama maka di butuhkan lah yang nama nya trunk.

Konfigurasikan VLAN di setiap switch sesuai dengan topologi.

Switch1>en

Switch1#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Switch1(config)#vlan 10

Switch1(config-vlan)#name tkj

Switch1(config-vlan)#vlan 20

Switch1(config-vlan)#name bisa

Switch1(config-vlan)#int ra fa0/2-3

Switch1(config-if-range)#switchport mode access

Switch1(config-if-range)#switchport access vlan 10

Switch1(config-if-range)#int ra fa0/4-5

Switch1(config-if-range)#switchport mode access

Switch1(config-if-range)#switchport access vlan 20

Switch1(config-if-range)#

Switch1#

Perintah ra digunakan untuk mengkonfigurasi port berbeda sekaligus menjadi satu. setelah di kedua switch di pasang vlan dan juga interface nya, maka setelah itu kita tinggal konfigurasikan trunk pada interface yang terhubung antar switch

Konfigurasi TRUNK

Switch1(config)#int fa0/1

Switch1(config-if)#switchport mode trunk

Switch1(config-if)#

Switch2(config)#int fa0/1

Switch2(config-if)#switchport mode trunk

Switch2(config-if)#

Melihat interface trunk 

Switch#show interface trunk

Port Mode Encapsulation Status Native vlan

Fa0/1 on 802.1q trunking 1


Port Vlans allowed on trunk

Fa0/1 1-1005


Port Vlans allowed and active in management domain

Fa0/1 1,10,20


Port Vlans in spanning tree forwarding state and not pruned

Fa0/1 1,10,20


Switch#

Test ping PC0 dengan PC2 yang se Vlan tetapi berbeda switch


dan PC di vlan10 tidak akan bisa ping untuk ke beda vlan atau vlan20 (PC1 - PC4)


Pada default nya di saat kita mengkonfigurasi kan trunk pada interface antar switch maka trunk tersebut memboleh kan semua vlan (1 – 1005) untuk melewati trunk tersebut, dan agar pada trunk di interface kita hanya memboleh kan vlan tertentu saja maka kita dapat mengkonfigurasi kan trunk allowed akan saya jelaskan di SWITCHING PART 2, bareng dengan pembahasan tentang MLS (Multi Layer Switch) cukup sekian dari kami mudah mudahan bermanfaat untuk kita semua, apabila ada kesalahan mohon dimaafkan